SERVICE MANAGEMENT : VALUE CHAIN ANALYSIS
- Jeremmy Joseph
- Dec 2, 2015
- 12 min read
ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN) UNTUK
COMPETITIVE ADVANTAGES CV. ADIDAYA MITRA LESTARI
Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi
Tugas Akhir Mata Kuliah
Manajemen Operasi Jasa
oleh:
Jeremmy Joseph 2013120038
Olivia Natasha 2013120082
Amy Novita 2013120189
Universitas Katolik Parahyangan
Fakultas Ekonomi
Program Studi S-1 Manajemen
2015
ABSTRACT
CV Adidaya Mitra Lestari is a digital printing & advertising company located in Sudirman Street 649 having a dilemma in moving its building in order to compete among others digital printing & advertising companies. We believe that location is not the main factor that determines an advantages from competitors, but value chain does. Value chain is an effective tool that embrace all company’s aspect and was used to analyze company’s competitive advantages. The method used in this research is descriptive method, a method using one variable to obtain information and explain phenomena in detail without comparing one variable to another. The value chain analysis result shows that CV Adidaya Mitra Lestari’s competitive advantage is focus.
Keywords: Value chain, competitive advantages
ABSTRAK
CV Adidaya Mitra Lestari adalah perusahaan jasa yang bergerak di industri percetakan dan periklanan digital yang berlokasi di Jalan Sudirman 649. Saat ini perusahaan menghadapi dilema dalam memutuskan apakah perlu untuk merelokasi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. Penulis meyakini bahwa lokasi bukan faktor utama yang menentukan keunggulan perusahaan dibandingkan kompetitor. Analisis rantai nilai adalah sebuah alat yang tepat, mengukur keseluruhan proses aktivitas perusahaan untuk menemukan letak keunggulan kompetitif perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif, yaitu metode yang hanya menggunakan satu variabel, tanpa variabel pembanding, dan menjelaskan fenomena secara terstruktur dan detail. Hasil analisis rantai nilai menunjukkan bahwa CV Adidaya Mitra Lestari memiliki keunggulan kompetitif berupa fokus.
Kata kunci: Rantai nilai, keunggulan kompetitif
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis yang semakin ketat dikarenakan dampak globalisasi diberlakukanya era perdagangan bebas telah menggeser paradigma bisnis dari yaitu teori yang dikemukakan oleh David Ricardo mengenai efisiensi dan spesialisasi yang tinggi, menjadi , yaitu yang memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi yang tepat. Strategi yang dimaksud adalah dimana perusahaan berada dalam posisi strategis dan bisa beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah.
Dalam hal ini perusahaan harus bisa membuat pilihan yang terbaik tentang apa yang yang menjadi kebutuhan konsumen dan bagaimana memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan pelayanan yang memuaskan. Sehingga dalam hal ini perusahaan memerlukan suatu strategi dalam menentukan keunggulan kompetitif dan menemukan cara untuk mencapai keunggulan tersebut.
Strategi merupakan tindakan atau pola yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang tidak hanya meliputi strategi yang direncanakan tetapi juga mencakup konsistensi perusahaan dalam mengambil keputusan. Implementasi strategi perusahaan memfokuskan pada pengembangan kompetensi perusahaan yaitu pengetahuan dan ketrampilan yang secara khusus tercermin dalam keahlian teknologi dan produksi. Kompetensi perusahaan menunjukkan sesuatu yang tidak mudah ditiru oleh pesaing dan akan memberikan competitive advantage. Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk memberikan informasi guna membuat keputusan strategis dalam menghadapi persaingan bisnis adalah analisis .
CV Adidaya Mitra Lestari merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang percetakan, berlokasi di Jalan Sudirman 649, saat ini memiliki dilema mengenai perpindahan tempat agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan percetakan lain, terutama di Jalan Pagarsih, karena perusahaan menganggap bahwa perusahaan tidak memiliki yang cukup kuat untuk bersaing dari segi lokasi. Namun penulis menganggap bahwa lokasi bukan lah faktor utama yang dapat memberikan informasi mengenai dari sebuah perusahaan. Oleh sebab itu penulis mencoba menganalisis keunggulan kompetitif CV Adidaya Mitra Lestari yang diukur dari keseluruhan aktivitas perusahaan menggunakan untuk mendapatkan pemetaan mengenai posisi kompetitif perusahaan di industri percetakan.
Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah value chain analysis merupakan alat analisis yang efektif untuk memahami aktivitas-aktivitas pada pembentukan nilai dari produk CV Adidaya Mitra Lestari?
Apakah competitive advantage yang CV Adidaya Mitra Lestari miliki mampu menjadikan Sanggar Motor sebagai unit usaha yang unggul di bidangnya dibandingkan dengan pesaing yang lain?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan dari penelitian ini adalah :
Mengetahui apakah value chain analysis merupakan alat yang efektif untuk mendapatkan informasi mengenai posisi keunggulan kompetitif dari CV Adidaya Mitra Lestari.
Mengetahui keunggulan kompetitif yang dimiliki CV Adidaya Mitra Lestari sehingga dapat menilai posisi CV Adidaya Mitra Lestari dibandingkan dengan para pesaingnya.
1.4. Sistematika Penelitian
Penulisan laporan penelitian ini dibagi menjadi 5 bagian yang dapat dipaparkan sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan, membahas tentang latar belakang dilakukan penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab II. Tinjauan Pustaka, membahas tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar dilakukannya penelitian.
Bab III. Metode dan Objek Penelitian, membahas tentang profil singkat perusahaan dan proses kegiatan pengambilan data serta pengolahan dari penelitian ini.
Bab IV. Hasil dan Pembahasan , membahas tentang proses analisis dari data dan hasil yang telah diambil.
Bab V. Kesimpulan dan Saran, merangkum keseluruhan dari proses penelitian menjadi kesimpulan dan saran yang dapat digunakan sebagai pertimbangan perusahaan dikemudian hari, serta kelemahan penelitian, yaitu yang belum dilakukan dalam penelitian ini dan rekomendasi penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Value Chain
Porter (1985), dalam Turban (2006) menjelaskan bahwa value-chain merupakan tool analisis strategi yang digunakan untuk memahami keunggulan kompetitif, yang mencakup identifikasi peningkatan nilai pelanggan dapat ditingkatkan, penurunan biaya operasional, dan hubungan perusahaan dengan pemasok/supplier, pelanggan, serta perusahaan lain dalam industri.
Womack, Jones et all, 1990 mendefinisikan Value Chain Analysis (VCA) sebagai berikut :
“ …..is a technique widely applied in the fields of operations management, process engineering and supply chain management, for the analysis and subsequent improvement of resource utilization and product flow within manufacturing processes.”
Sedangkan Shank dan Govindarajan, (1992); dikutip oleh Porter (2001), mendefinisikan Value Chain Analyisis, merupakan alat untuk memahami rantai nilai yang membentuk suatu produk. Rantai nilai ini berasal dari aktifitas-aktifitas yang dilakukan, mulai dari bahan baku sampai ke tangan konsumen, termasuk juga pelayanan purna jual.
Selanjutnya Porter (1985) menjelaskan, Analisis value chain merupakan alat analisis stratejik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif, untuk mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya, dan untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok/supplier, pelanggan, dan perusahaan lain dalam industri. Value Chain mengidentifikasikan dan menghubungkan berbagai aktivitas stratejik diperusahaan (Hansen, Mowen, 2000). Sifat Value Chain tergantung pada sifat industri dan berbeda-beda untuk perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan organisasi yang tidak berorientasi pada laba.
2.2. Tujuan Analisis Value Chain
Tujuan dari analisis value chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value chain di mana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah (Value added) dapat membuat perusahaan lebih kompetitif
Analisis value chain membantu manajer untuk memahami posisi perusahaan pada rantai nilai produk untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Weiler et all, 2004, menyatakan bahwa pendekatan Analisis Value Chain dan Value Coalitions merupakan pendekatan terbaik dalam membangun nilai perusahaan ke arah yang lebih baik.
2.3. Tahapan Analisis Value Chain
2.3.1 Mengidentifikasi aktivitas Value Chain
Perusahaan mengidentifikasi aktivitas value chain yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam proses desain, pemanufakturan, dan pelayanan kepada pelanggan. Beberapa perusahaan mungkin terlibat dalam aktivitas tunggal atau sebagian dari aktivitas total. Contohnya, beberapa perusahaan mungkin hanya memproduksi, sementara perusahaan lain mendistribusikan dan menjual produk. Pengembangan value chain berbeda-beda tergantung pada jenis industri. Contohnya dalam perusahaan industri, fokusnya terletak pada operasi dan advertensi serta promosi dibandingkan pada bahan mentah dan proses pembuatan. Aktivitas seharusnya ditentukan pada level operasi yang relatif rinci, yaitu level untuk bisnis atau proses yang cukup besar untuk dikelola sebagai aktivitas bisnis yang terpisah (dampaknya output dari proses tersebut mempunyai “market value” ). Contohnya jika pembuatan sebuah chip atau komputer dipandang sebagai aktivitas (output yang mempunyai pasar), maka operasi pengepakan chip atau ‘computer board’ bukan merupakan aktivitas dalam analisis value chain.
2.3.2 Mengidentifikasi Cost driver pada setiap aktivitas nilai
Cost Driver merupakan faktor yang mengubah jumlah biaya total, oleh karena itu tujuan pada tahap ini adalah mengidentifikasikan aktivitas dimana perusahaan mempunyai keunggulan biaya baik saat ini maupun keunggulan biaya potensial. Misalnya agen asuransi mungkin menemukan bahwa Cost Driver yang penting adalah biaya pecatatan berdasarkan pelanggan. Informasi Cost Driver stratejik dapat mengarahkan agen asuransi tersebut pada pencarian cara untuk mengurangi biaya atau menghilangkan biaya ini, mungkin dengan cara menggunakan jasa perusahaan lain yang bergerak dibidang pelayanan komputer (computer service) untuk menangani tugas-tugas pemrosesan data, sehingga dapat menurunkan biaya dan mempertahankan atau meningkatkan keunggulan kompetitif.
2.3.3. Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan mengurangi biaya atau menambah nilai
Pada tahap ini perusahaan menentukan sifat keunggulan kompetitif potensial dan saat ini dengan mempelajari aktivitas nilai dan cost driver yang diidentifikasikan diatas. Dalam melakukan hal tersebut, perusahaan harus melakukan hal-hal berikut :
a. Mengidentifikasi keunggulan kompetitif
Analisis aktivitas nilai dapat membantu manajemen untuk memahami secara lebih baik tentang keunggulan-keunggulan kompetitif stratejik yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat mengetahui posisi perusahaan secara lebih tepat dalam value chain industri secara keseluruhan. Contohnya, dalam industri komputer, perusahaan tertentu (missal Hewlet Packard) tertutama memfokuskan pada desain yang inovatif, sementara perusahaan lainnya (misal, Texas Instrument dan Compaq) memfokuskan pada pemanufakturan biaya rendah.
b. Mengidentifikasi peluang akan nilai tambah
Analisis aktivitas nilai dapat membantu mengidentifikasi aktivitas dimana perusahaan dapat menambah nilai secara siginifikan untuk pelanggan, contohnya, merupakan hal yang umum sekarang ini bagi pabrik-pabrik pemrosesan makanan dan pabrik pengepakan untuk mengambil lokasi yang dekat dengan pelanggan terbesarnya supaya dapat melakukan pengiriman dengan cepat dan murah. Serupa dengan hal tersebut, perusahaan pengecer seperti Wal-Mart menggunakan teknologi yang berbasis komputer untuk melakukan koordinasi dengan para supplier 10 tokonya. Dalam industri perbankan, ATM diperkenalkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan mengurangi biaya proses. Sekarang ini bank mengembangkan teknologi komputer online untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan untuk memberikan peluang lebih lanjut akan adanya penurunan biaya.
c. Mengidentifikasi peluang untuk mengurangi biaya.
Studi terhadap aktivitas nilai dan cost driver dapat membantu manajemen perusahaan menentukan pada bagian mana dari value chain yang tidak kompetitif bagi perusahaan. Contohnya, Intel Corp pernah memproduksi computer chips dan computer board, seperti Modem, tetapi untuk berbagai alasan perusahaan meninggalkan porsi dalam industri dan sekarang lebih memfokuskan pada terutama pada pembuatan prosesor. Serupa dengan hal tersebut, beberapa perusahaan mungkin mengubah aktivitas nilainya dengan tujuan mengurangi biaya. Contohnya, Iowa Beef Processors memindahkan pabrik pemrosesan menjadi lebih dekat dengan feedlots di negara bagian Southwest dan Midwest, sehingga dapat menghemat biaya transportasi dan mengurangi kerugian karena menurukan berat badan ternak yang biasanya menderita selama pengangkutan.
Singkatnya analisis value chain mendukung keunggulan kompetitif stratejik pada perusahaan dengan membantu menemukan peluang untuk menambah nilai bagi pelanggan dengan cara menurunkan biaya produk atau jasa.
2.4. Jenis Analisis Value Chain
Primary Activities
Inbound Logistic: pada bagian ini terkait dengan penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian input menjadi produk.
Operations: semua aktivitas yang terkait dengan memindahkan input menjadi bentuk akhir dari produk, seperti produksi, pembuatan, pempaketan, perawatan, jaminan kualitas, proteksi terhadap lingkungan.
Outbound Logistic: aktivitas yang tekait dengan pengumpulan, penyimpanan distribusi secara fisik atau pelayanan terhadap pelanggan.
Marketing and Sales: aktivitas yang terkait dengan pembelian produk dan layanan oleh user dan mendorong user untuk dapat membeli produk yang dibuat.
Service: Aktivitas yang terkait dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan atau merawat nilai dari suatu produk, seperti instalasi, perbaikan, pelatihan, supply bahan , perawatan dan perbaikan bimbingan teknis.
Secondary Activities
Firm Infrastructure : merupakan aktivitas biasa dan aset yang berhubungan dengan manjemen umum, accounting, keamanan dan keselamatan sistem informasi dan fungsi lainya.
Human Resources Management: terdiri dari aktivitas yang terlibat seperti penerimaan, dengan pendapat, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi untuk semua tipe personil, dan mengembangkan tingkat keahlian pekerja.
Research, Technology, and Systems Development: aktivitas yang terkait dengan biaya yang berhubungan dengan produk R&DT, perbaikan peoses, perancangan peralatan, pembangunan, software, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis data baru, dan pengembangan dukungan sistem bantuan komputer.
Procurement: terkait dengan fungsi pembelian imput yang digunakan dalam value chain organisasi.
2.5. Definisi Competitive Advantages
Menurut Porter dalam (David : 2006), strategi yang memungkinkan organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif adalah satu diantara strategi generik berikut : Cost Leadership Strategy, Differentiation Strategy dan Focus Strategy Cost.
Cost Leadership Strategy (strategi kepemimpinan harga) berarti memproduksikan barang standar pada biaya per unit yang sangat rendah untuk konsumen yang sensitif terhadap harga. Penekanannya adalah pada harga jual yang lebih rendah dibandingkan dengan competitor untuk menarik konsumen atau memberikan nilai yang sama atau lebih baik kepada pelanggan dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaing. Beberapa pendekatan yang dilakukan adalah : ekonomis dalam skala produksi; pengalaman; pengendalian biaya; meminimumkan biaya- biaya tertentu, seperti biaya penelitian dan pengembangan, tenaga penjualan, advertensi dan lain-lain.
Differentiation Strategy (Diferensiasi) adalah adalah strategi yang bertujuan memproduksi barang dan jasa yang dianggap unik oleh industri dan ditujukan kepada pelanggan yang relatif tidak sensitif terhadap harga. Staregi ini berusaha keras untuk meningkatkan nilai pelanggan dengan meningkatkan apa yang diterima pelanggan. Penekanannya berusaha mempunyai keunggulan diferensiasi. Perusahaan menciptakan sesuatu dimana konsumen disuguhi sesuatu yang dirasakan unik. Keunggulan bersaing diciptakan dengan memberikan sesuatu kepada pelanggan yang tidak diberikan oleh para pesaing. Misalnya perbedaan dalam beberapa atribut, baik berwujud maupun tidak berwujud dari produk, perbedaan sifat fungsional, estetika atau gaya bahasanya. Produk yang bersifat unik ini dapat dicapai melalui beberapa cara antara lain loyalitas merek, pelayanan yang istimewa kepada konsumen, jaringan dealer, desain dan ciri-ciri produk atau teknologi.
Focus Strategy (Strategi Fokus) berarti memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan sekelompok kecil pelanggan. Strategi ini paling efektif ketika konsumen memiliki preferensi atau persyaratan yang unik dan ketika perusahaan pesaing tidak berusaha untuk berspesialisasi dalam target segmen pasar yang sama. Penekanannya adalah berkonsentrasi pada kelompok pelanggan, pasar geografis, atau segmen lini produk tertentu untuk melayani pasar yang sudah ditentukan tetapi sempit, lebih baik dari pesaing yang melayani pasar yang lebih luas.
BAB III
DATA & METODE PENELITIAN
3.1. Data
3.1.1. Profil Perusahaan
CV Adidaya Mitra Lestari berdiri pada tahun 2004 yang dimulai oleh 3 orang. Terletak di Jalan Jend. Sudirman 649, CV Adidaya Mitra Lestari melayani berbagai jasa digital printing & advertising sebagai berikut :
Neon box
Neon Sign
Cutting sticker
Baliho
Billboard
Brosur
Buku
Dll
Saat ini CV Adidaya Mitra Lestari telah mempekerjakan lebih dari 20 pegawai dan menerima order rutin mulai dari skala besar hingga kecil setiap harinya.
3.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1
Struktur Organisasi CV Adidaya Mitra Lestari
3.1.3. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dengan kepala bagian Head of Project perusahaan, maupun dokumen internal perusahaan.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Iqbal Hasan (2004:4) adalah sebagai berikut :
“Penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu masalah dengan perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya).”
Sedangkan pengertian menurut Sujoko, Stevanus, dan Yuliawati (2007:7) dalam bukunya menyatakan bahwa metode penelitian merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan data dan menganalisis data.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa metode penelitian merupakan suatu cara untuk dapat memahami suatu objek penelitian dengan memandu peneliti dengan urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan yang meliputi teknik dan prosedur yang di gunakan dalam penelitian.
Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif yaitu suatu penulisan yang mengambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti, menurut keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian langsung.
Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2009:21) adalah sebagai berikut:
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”
Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang menggunakan satu variabel tanpa menggunakan variabel lain sebagai objek pembanding.
BAB IV
PEMBAHASAN & ANALISIS PENELITIAN
4.1. Analisis Primary Activities
Aktivitas Primer dari CV Adidaya Mitra Lestari mencakup 5 aktivitas, yaitu inbound logistics, operations, outbound activities, marketing, dan services.
4.1.1. Inbound Logistics
Pada aktivitas ini, CV Adidaya Mitra Lestari mempunyai 2 aktivitas yang dapat dikategorikan sebagai inbound logisitics, yaitu wareshousing dan order placements.
Warehousing merupakan aktivitas menyimpan input/produk yang didapat dari supplier untuk kemudian akan menjadi bahan baku dari proses produksi percetakan.
Order placements adalah kegiatan dimana perusahaan menerima pesanan dari customer untuk kemudian diproses sebelum masuk ke dalam tahap produksi percetakan.
4.1.2. Operations
Aktivitas operations yang dilakukan oleh CV Adidaya Mitra Lestari terbagi menjadi 3 aktivitas, yaitu design, sampling, dan production.
Design adalah aktivitas dimana customer biasa membawa konsep mentah untuk kemudian diserahkan kepada pegawai perusahaan dan diproses menjadi sebuah file.
Sampling adalah kegiatan memberikan prototype hasil produksi kepada customer, tapi hanya berlaku bagi customer yang memesan jasa percetakan di atas 100 meter.
Production adalah aktivitas inti dari perusahaan, yaitu menginterpretasikan file untuk kemudian diubah menjadi bentuk fisik yang customer inginkan.
4.1.3. Outbound Activities
Outbound activity dari CV Adidaya Mitra Lestari adalah proses delivering atau proses pendistribusian/penghantaran dari produk yang disediakan oleh perusahaan.
Delivery dilakukan apabila customer memesan dengan kuantitas minimal 100 meter.
4.1.4. Marketing
Marketing yang dilakukan oleh CV Adidaya Mitra Lestari yaitu lewat proses word-of-mouth serta website yang didesign secara unik untuk menarik pelanggan.
Marketing yang dilakukan oleh CV Adidaya Mitra Lestari cukup unik, karena perusahaan biasanya melakukan pendekatan kepada perusahaan-perusahaan dengan skala besar dan menengah ke atas.
4.1.5. Services

Gambar 4.1
Proses Primary Activities Perusahaan
[endif]-- Aktivitas service pada CV Mitra Adidaya Lestari adalah maintenance yang dilakukan pada mesin-mesin yang digunakan sehingga kualitas produk dari perusahaan tetap terjaga sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan.
4.2. Analisis Secondary Activities
4.2.1. Firm Infrastructure
CV Adidaya Mitra Lestari melakukan pembukuan dan pencatatan untuk setiap transaksi yang terjadi. Pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan telah terkomputerisasi dengan sangat baik, dengan rincian 3 rangkap untuk setiap sales order. Terdiri dari rangkap 1 untuk arsip perusahaan, rangkap 2 untuk pemegang saham, dan rangkap 3 untuk bagian produksi. Sedangkan untuk faktur penjualan, rangkap 1 untuk konsumen, rangkap 2 untuk pemegang saham, dan rangkap 3 untuk arsip.
4.2.2. Human Resource Management
Melakukan training menggunakan metode on-the-job training kepada setiap pegawai, serta rutin memberikan insentif kepada pegawai agar kepuasan pegawai meningkat yang berujung pada peningkatan produktivitas. Tujuan utamanya adalah tingkat efisiensi dan efektivitas untuk produktivitas sehingga perusahaan bisa mencapai kapasitas maksimal secara konsisten untuk setiap proses produksi.
4.2.3. Technology Development
Pemilik maupun bagian manajemen dari perusahaan rutin menghadiri pameran mesin untuk mengetahui perkembangan mesin yang digunakan untuk proses produksi, serta melakukan update untuk software yang digunakan. Mesin yang digunakan adalah mesin terbaru yang sesuai dengan standard ISO dengan menggunakan tinta eco – solvent sehingga limbahnya pun aman bagi masyarakat sekitar kawasan pabrik dan mengimplementasikan konsep sustainability infrastructure, yaitu infrastruktur yang ramah lingkungan dan tidak mengeluarkan polusi maupun zat-zat yang membahayakan lingkungan sekitar perusahaan.
4.2.4. Procurement
Sistem pembelian bahan pasokan yang telah terstruktur menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk menghindari terjadinya stock out. Bagian produksi melaporkan kepada bagian pembelian apabila stok bahan sudah kurang dari 5 roll.
4.3. Implementasi Value Chain Analysis terhadap Competitive Advantage CV Adidaya Mitra Lestari

Melihat dari gambar di atas, hasil analisis menunjukkan lewat berbagai aktivitas primary maupun secondary bahwa CV Adidaya Mitra Lestari mengedepankan keunggulan kompetitif fokus, yaitu memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan sekelompok kecil pelanggan. Karena para konsumen dari perusahaan memiliki tingkat preferensi dan customization yang tinggi dan unik, sehingga dengan efektif perusahaan dapat terus mengembangkan keunggulan kompetitifnya dengan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Menjadi perusahaan yang mengedepankan konsep sustainability untuk setiap proses produksi yang menggunakan mesin-mesin, dengan begitu akan terjadi peningkatan tingkat reliabilitas konsumen terhadap jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
2. Brand image CV Adidaya Mitra Lestari yang melakukan program pemasaran kepada perusahaan-perusahaan skala besar akan membuat CV Adidaya Mitra Lestari menjadi perusahaan percetakan yang berkapasitas dengan skala yang tinggi.
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
5.1. Kesimpulan & Saran
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di bab IV, penulis menarik beberapa kesimpulan dan saran yang diberikan untuk perusahan :
1. Analisis value chain merupakan alat yang berguna dan efektif untuk memahami rantai yang membentuk suatu nilai dari kegiatan yang berjalan di CV Adidaya Mitra Lestari, serta memberikan gambaran untuk menentukan posisi keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu keunggulan kompetitif focus.
2. Keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh CV Adidaya Mitra Lestari cukup kuat untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan percetakan lainnya meskipun berada di lokasi yang berbeda, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa CV Adidaya Mitra Lestari tidak perlu untuk melakukan relokasi pada perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari para pesaingnya. /
Daftar Pustaka
http://philpapers.org/archive/TURMCS.pdf diakses pada 17 November 2015
http://www.fe.untag-banyuwangi.ac.id/attachments/article/74/OKTAVIMA%20W_5.pdf diakses pada 18 November 2015
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43510/1/friska%20s.pdf diakses pada 18 November 2015
David, Fred . R. 2006, Manajemen Strategis, Salemba Empat , Jakarta.
Fitzsimmons, James A., dan Mona J. Fitzsimons. 2011. Service Management, McGraw-Hill Education, Singapore.
http://pdii.lipi.go.id/wp-content/uploads/2011/08/budinugroho-porters-value-chain-model.pdf diakses pada 1 Desember 2015
http://el-anshary212.blogspot.co.id/2014/03/Perbedaan-keunggulan-kompetitif-dan-komparatif.html diakses pada 1 Desember 2015
![endif]--![endif]--![endif]--![endif]--![endif]--![endif]--![endif]--![endif]--![endif]--![endif]--![endif]--
Comentarios